Sanana, Moderatorsua.com – Bawaslu Sula mendeteksi adanya modus baru politik uang, serta dugaan intimidasi pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak di Kabupaten Kepulauan Sula.
Hal ini dijelaskan Kordiv HP2H Safrin Titdoy. Menurutnya, jika modus ini tidak dicegah, maka selain digunakan untuk money politik, juga merupakan tindakan intimidasi terhadap pemilih.
Ia menuturkan, modus tersebut ialah setiap pemilih nantinya diminta mengambil gambar saat lakukan pencoblosan surat suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Karena itu, Bawaslu merencanakan meningkatkan pengawasan terhadap pengawas di tingkat kecamatan untuk bekerja profesional dalam mengawasi proses pencoblosan.
“Untuk mencegah hal itu, kami akan lakuan bimtek pada tingkatan bawah khususnya di pengawas TPS, kalau bisa ketika pemilih masuk tapi hp dititip, karena takutnya ada intimidasi dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab,” kata Safrin pada modertorsua, Kamis (25/07/2024)
Ia menegaskan, terus mempelajari modus baru tersebut, serta berkoordinasi dengan Bawaslu Provinsi Maluku Utara, tentang regulasi yang akan diterapkan untuk mencegah dugaan kecurangan tersebut.
“Hal itu juga merupakan politik uang, ini menjadi issue kerawanan ditingkatkan bawah, itu pun kita koordinasikan ke Bawaslu terkait aturan yang akan diterapkan pada saat pengawas TPS nanti,” pungkasnya.
Penulis: Gajali Fataruba
Editor: Redaksi Moderator